Senin, 09 Januari 2017

Review Filosofi Matematika Sekolah



Assalamualaikum Wr. Wb.
Pada kesempatan yang ketia ini saya akan membagi sedikit ilmu saya lagi yang saya dapat saat sedang menjalankan studi di UIN Sunan Ampel Surabaya. Pada kesempatan ini saya akan menjelaskan tentang “Review Filosofi Matematika Sekolah” yang telah dipresentasikan oleh rekan saya dari kelompok tujuh dan kelompok delapan. Yang pertama saya akan menjelaskan tentang Review Filosofi Matematika Sekolah Progressive Absolutism dan Plantonisme,

     Review Filosofi Matematika Sekolah Progressive Absolutism dan Plantonisme

Filsafat matematika adalah cabang filsafat yang berujuan untuk merenungkan dan menjelaskan sifat dari matematika. Secara tradisional, filsafat matematika bertujuan untuk memberikan dasar kepastian pengetahuan matematika. Dalam filsafat matematika, terdapat alira-aliran dalam pembelajaran matematika. Yaitu:
1.      ABSOLUTIS PROGRESIF
Absolutis progresif merupakan sebuah aliran yang lebih memandang dari sudut padang anak sebagi kontrol matematika sebagai upaya manusia untuk mencari kebenaran dari pada hasilnya. Selain itu terdapat beberpa pendapat lain mengena absolut progresif, seperti:
a)      Menerima penciptaan dan perubahan teori-teori aksiomatis (yang kebenarannya hampir dianggap mutlak).
b)      mengakui bahwa keberadaan matematika karena matematika diperlukan sebagai dasar dari penciptaan teori.
c)       mengakui aktifitas manusia dan akibatnya dalam penciptaan pengetahuan dan teori-teori baru.
filsafat absolut progresif memang pada umumnya sudah memenuhi lebih dari kriteria kecukupan dari teori sebelumnya, namun disisi lain beberapa orang masih membantah dari keseluruhan absolut formal.
2.      HUBUNGAN ALIRAN PROGRESIVISME DENGAN KONTEKS PENDIDIKAN
Aliran progresivisme adalah aliran yang mempunyai pandangan hidup fleksibel (tidak kaku, tidak menolak perubahan, tidak terkait oleh suatu dootrin tertentu).
Aliran ini mempunyai banyak nama lain diantaranya :
1.      Intrumentalisme yaitu aliran ini beranggapan bahwa kemampuan intelegensi manusia sebagai alat hidup, untuk kesejahtraan, dan untuk mengembangkan kepribadian manusia.
2.      Eksprementalisme yaitu aliran ini menyadari dan memraktikkan asas untuk menguji kebenaran suatu teori.
3.      Environmentalisme yaitu aliran ini menganggap bahwa lingkungan hidup  itu mempengaruhi pembinaan kepribadian.
Filsafat progresif ini berpendapat bahwa pengetauan yang benar pada masa kini mungkin tidak benar dimasa mendatang. Karena itu cara terbaik untuk mempersiapkan para siswa untuk menghadapi masa yang akan datang dengan membekali motifasi serta tantangan tantangan baru.

3.      Plantonisme
Platonisme adalah pandanagan bahwa objek matematika memiiki eksistensi bijektif yang nyata dalam beberapa wilayah ideal. Penganut aliran Platonis berpendapat bahwa objek dan struktur matematika memiliki keberadaan yang nyata yang terpisah dari kemanusiaan dan oleh karena itu matematika adalah proses untuk menemukan hubungan yang ada dibaliknya. Platonisme juga dengan jelas memberikan pemecahan terhadap persoalan objektifitas matematika. Namun platonisme memiliki dua kelemahan penting yang pertama aliran ini tidak mampu menjelaskan bagaimana ahli matematika memperoleh akses kedalam pengetahuan yang ada dalam wilayah platonik dan yang kedua aliran ini tidak mampu memberikan deskripsi yang tepat untuk matematika.

4.      HUBUNGAN ALIRAN PLATONISME DENGAN KONTEKS PENDIDIKAN
Aliran platonisme tidak bisa dikaitkan dalam konteks pendidikan karena plato bersifat objektif dan ideal oleh sebab itu platonisme tidak bisa menjadikna matematika menjadi fleksibel.

Selanjutnya saya akan menjelaskan tentang Review Filosofi Matematika Sekolah Konvensionalisme dan Empirisme,

Review Filosofi Matematika Sekolah Konvensionalisme dan Empirisme

1. Aliran Konvensionalisme
     Aliran Konvensionalisme adalah aliran yang menyatakan bahwa pengetahuan matematika dan kebenarannya didasarkan pada suatu konvensi atau kesepakatan. Seperti yang dicontohkan oleh Quine atau Hempel bahwa bentuk moderat dari konvensionalisme sendiri menggunakan konvensi linguistik sebagai sumber kebenaran dan landasan konstruksi bangunan matematika.Namun dalam filsafat matematika ada beberapa penulis yang mengkritik aliran ini karena aliran ini tidak banyak memberikan informasi dan yang kedua aliran ini dapat membuat kebenaran logis menjadi tak terhingga jumlahnya sehingga harus ada kaidah umum untuk menggunakan aliran ini untuk menerapkan suatu kaidah atau muntuk menyelesaikan beberapa kasus.
Hubungan antara aliran konvensionalisme terhadap Pendidikan Matematika sendiri adalah aliran ini dapat dijadikan metode dengan penggunaan bahasa yang dapat membuat peserta didik paham mengenai materi seperti contohnya penggunaan kata jika dan maka dalam suatu teorema.

2. Aliran Empirisme
     Aliran Empirisme adalah aliran yang menyatakan bahwa kebenaran matematika dalam pengetahuannya didapatkan dari generalisasi empirik atau pengamatan. Penganut aliran empirisme ini jua dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok-kelompok tersebut adalah:
     1. Kelompok yang menyakini konsep matematika mempunyai asal-muasal empirisme.
Konsep matematika ini memang sudah diterima oleh kebanyakan ahli filsafat matematika sehingga tak heran ada kelompok yang menyakini tesis tersebut. Para ahli filsafat matematika membenarkan tesis ini karena banyak konsep-konsep matematika dibentuk bukan melalui pengamatan-pengamatan saja tetapi juga digambarkan melalui konsep lain yang diruju melalui rantai-rantai bagan untuk meneliti suatu konsep tersebut.
            2. Kelompok yang menyakini kebenaran matematika mempunyai dasar kebenaran empiris yang diperoleh dari pengamatan dunia fisik.
Konsep matematika ini adalah konsep matematika yang ditolak oleh semua penganut aliran empirisme karena hal in mengarah ke kemustahilan selain itu kebanyakan pengetahuan matematika diterima seara teori sebagai lawan alasan-alasan empiris.
            Hubungan antara aliran empirisme sendiri dengan Pendidikan Matematika adalah aliran ini dipandang sebagai aliran yang begitu optimis terhadap dunia pendidikan. Aliran ini juga mementingkan peranan pengalaman yang diperoleh dari lingkungan sekitar sementara kemampuan dasar setiap anak dianggap tidak menentukan tingkat keberhasilan anak tersebut. Aliran ini juga percaya bahwa manusia sebagai mahluk yang pasif sehingga lingkungan pendidikan dapat menentukan segalanya . Berdasarkan konsep ini juga, hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pendidikan adalah:
a. Pendidikan harus diberikan kepada anak sedini mungkin;
b. Anak harus dibiasakan untuk berlatih;
c. Anak harus diamati secara dekat;
d. Anak harus dianggap sebagai makhluk rasional;
e. Pelajaran di sekolah jangan sampai menjadi beban.

Sekian dari saya, semoga bermanfaat dan untuk saran serta kritiknya saya tunggu agar kedepannya blog ini lebih bermanfaat lagi. Terimakasih. Wassalamualaikum wr.wb.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar