Assalamualaikum Wr. Wb.
Pada kesempatan yang ketia ini saya akan membagi sedikit ilmu saya
lagi yang saya dapat saat sedang menjalankan studi di UIN Sunan Ampel Surabaya.
Pada kesempatan ini saya akan menjelaskan tentang “Review Filosofi Matematika
Sekolah” yang telah dipresentasikan oleh rekan saya dari kelompok tujuh dan
kelompok delapan. Yang pertama saya akan menjelaskan tentang Review Filosofi
Matematika Sekolah Progressive Absolutism dan Plantonisme,
Review
Filosofi Matematika Sekolah Progressive Absolutism dan Plantonisme
Filsafat
matematika adalah cabang filsafat yang berujuan untuk merenungkan dan
menjelaskan sifat dari matematika. Secara tradisional, filsafat matematika
bertujuan untuk memberikan dasar kepastian pengetahuan matematika. Dalam
filsafat matematika, terdapat alira-aliran dalam pembelajaran matematika.
Yaitu:
1. ABSOLUTIS
PROGRESIF
Absolutis progresif merupakan sebuah
aliran yang lebih memandang dari sudut padang anak sebagi kontrol matematika
sebagai upaya manusia untuk mencari kebenaran dari pada hasilnya. Selain itu
terdapat beberpa pendapat lain mengena absolut progresif, seperti:
a) Menerima
penciptaan dan perubahan teori-teori aksiomatis (yang kebenarannya hampir
dianggap mutlak).
b) mengakui
bahwa keberadaan matematika karena matematika diperlukan sebagai dasar dari
penciptaan teori.
c) mengakui aktifitas manusia dan akibatnya dalam
penciptaan pengetahuan dan teori-teori baru.
filsafat absolut progresif memang pada
umumnya sudah memenuhi lebih dari kriteria kecukupan dari teori sebelumnya,
namun disisi lain beberapa orang masih membantah dari keseluruhan absolut
formal.
2.
HUBUNGAN ALIRAN PROGRESIVISME
DENGAN KONTEKS PENDIDIKAN
Aliran progresivisme adalah aliran yang
mempunyai pandangan hidup fleksibel (tidak kaku, tidak menolak perubahan, tidak
terkait oleh suatu dootrin tertentu).
Aliran ini mempunyai banyak nama lain
diantaranya :
1. Intrumentalisme
yaitu aliran ini beranggapan bahwa kemampuan intelegensi manusia sebagai alat
hidup, untuk kesejahtraan, dan untuk mengembangkan kepribadian manusia.
2. Eksprementalisme
yaitu aliran ini menyadari dan memraktikkan asas untuk menguji kebenaran suatu
teori.
3. Environmentalisme
yaitu aliran ini menganggap bahwa lingkungan hidup itu mempengaruhi pembinaan kepribadian.
Filsafat progresif ini berpendapat bahwa
pengetauan yang benar pada masa kini mungkin tidak benar dimasa mendatang.
Karena itu cara terbaik untuk mempersiapkan para siswa untuk menghadapi masa
yang akan datang dengan membekali motifasi serta tantangan tantangan baru.
3.
Plantonisme
Platonisme
adalah pandanagan bahwa objek matematika memiiki eksistensi bijektif yang nyata
dalam beberapa wilayah ideal. Penganut aliran Platonis
berpendapat bahwa objek dan struktur matematika memiliki keberadaan yang nyata
yang terpisah dari kemanusiaan dan oleh karena itu matematika adalah proses
untuk menemukan hubungan yang ada dibaliknya. Platonisme juga dengan jelas
memberikan pemecahan terhadap persoalan objektifitas matematika. Namun platonisme
memiliki dua kelemahan penting yang pertama aliran ini tidak mampu menjelaskan
bagaimana ahli matematika memperoleh akses kedalam pengetahuan yang ada dalam
wilayah platonik dan yang kedua aliran ini tidak mampu memberikan deskripsi
yang tepat untuk matematika.
4.
HUBUNGAN ALIRAN PLATONISME DENGAN
KONTEKS PENDIDIKAN
Aliran platonisme tidak bisa dikaitkan
dalam konteks pendidikan karena plato bersifat objektif dan ideal oleh sebab
itu platonisme tidak bisa menjadikna matematika menjadi fleksibel.
Selanjutnya
saya akan menjelaskan tentang Review Filosofi
Matematika Sekolah Konvensionalisme dan Empirisme,
Review Filosofi Matematika
Sekolah Konvensionalisme dan Empirisme
1. Aliran Konvensionalisme
Aliran Konvensionalisme
adalah aliran yang menyatakan bahwa pengetahuan matematika dan kebenarannya
didasarkan pada suatu konvensi atau kesepakatan. Seperti yang dicontohkan oleh
Quine atau Hempel bahwa bentuk moderat dari konvensionalisme sendiri
menggunakan konvensi linguistik sebagai sumber kebenaran dan landasan konstruksi
bangunan matematika.Namun dalam filsafat matematika ada beberapa penulis yang
mengkritik aliran ini karena aliran ini tidak banyak memberikan informasi dan
yang kedua aliran ini dapat membuat kebenaran logis menjadi tak terhingga
jumlahnya sehingga harus ada kaidah umum untuk menggunakan aliran ini untuk
menerapkan suatu kaidah atau muntuk menyelesaikan beberapa kasus.
Hubungan antara aliran konvensionalisme terhadap Pendidikan
Matematika sendiri adalah aliran ini dapat dijadikan metode dengan penggunaan
bahasa yang dapat membuat peserta didik paham mengenai materi seperti contohnya
penggunaan kata jika dan maka dalam suatu teorema.
2.
Aliran Empirisme
Aliran Empirisme adalah aliran yang
menyatakan bahwa kebenaran matematika dalam pengetahuannya didapatkan dari
generalisasi empirik atau pengamatan. Penganut aliran empirisme ini jua dibagi
menjadi dua kelompok. Kelompok-kelompok tersebut adalah:
1. Kelompok yang menyakini konsep
matematika mempunyai asal-muasal empirisme.
Konsep
matematika ini memang sudah diterima oleh kebanyakan ahli filsafat matematika
sehingga tak heran ada kelompok yang menyakini tesis tersebut. Para ahli
filsafat matematika membenarkan tesis ini karena banyak konsep-konsep
matematika dibentuk bukan melalui pengamatan-pengamatan saja tetapi juga
digambarkan melalui konsep lain yang diruju melalui rantai-rantai bagan untuk
meneliti suatu konsep tersebut.
2. Kelompok yang menyakini kebenaran
matematika mempunyai dasar kebenaran empiris yang diperoleh dari pengamatan
dunia fisik.
Konsep
matematika ini adalah konsep matematika yang ditolak oleh semua penganut aliran
empirisme karena hal in mengarah ke kemustahilan selain itu kebanyakan
pengetahuan matematika diterima seara teori sebagai lawan alasan-alasan empiris.
Hubungan antara aliran empirisme
sendiri dengan Pendidikan Matematika adalah aliran ini dipandang sebagai aliran
yang begitu optimis terhadap dunia pendidikan. Aliran ini juga mementingkan
peranan pengalaman yang diperoleh dari lingkungan sekitar sementara kemampuan
dasar setiap anak dianggap tidak menentukan tingkat keberhasilan anak tersebut.
Aliran ini juga percaya bahwa manusia sebagai mahluk yang pasif sehingga
lingkungan pendidikan dapat menentukan segalanya . Berdasarkan konsep ini juga,
hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pendidikan adalah:
a.
Pendidikan harus diberikan kepada anak sedini mungkin;
b.
Anak harus dibiasakan untuk berlatih;
c.
Anak harus diamati secara dekat;
d.
Anak harus dianggap sebagai makhluk rasional;
e.
Pelajaran di sekolah jangan sampai menjadi beban.
Sekian dari saya, semoga bermanfaat dan untuk saran serta
kritiknya saya tunggu agar kedepannya blog ini lebih bermanfaat lagi. Terimakasih. Wassalamualaikum
wr.wb.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar