Assalamualaikum Wr. Wb.
Pada kesempatan yang keenam ini saya akan membagi sedikit ilmu
saya lagi yang saya dapat saat sedang menjalankan studi di UIN Sunan Ampel
Surabaya. Pada kesempatan ini saya akan menjelaskan tentang “Sejarah
Perkembangan Matematika Persia” dan “Sejarah Perkembangan
Matematika Yunani” yang telah dipresentasikan oleh
rekan saya dari kelompok sebelas dan kelompok duabelas. Yang pertama saya akan
menjelaskan tentang Sejarah Perkembangan Matematika Persia.
Sejarah Perkembangan Matematika Persia
Persia merupakan tempat kekaisara bersejarah yanag
berkuasa di Dataran Tinggi Iran, tanah air asal Bangsa Persia, dan sekitarnya
termasuk Asia Barat, Asia Tengah dan Kaukasus. Pada tahun 762 SM, Islam
memeutuskan untuk membangun sebuah ibukota baru di daerah Sungai Tigris pada
zaman dinasti Abbasiyah di bawah pimpinan Rja Al-Ma’mun. Pada masa itu juga di
bangun sebuah perpustakaan megah yang bernama House of Wisdom yang pada awalnya
dikhususkan untuk penerjemahan buku-buku ilmu pengetahuan dan matematika ke
dalam berbahasa arab. Namun, pada tanggal 13 Februari 1258 terjadi sebuah
monumen yang sangat mengerikan. Selama invasi Mongol, buku-buku yang ada di
perpustakaan House of Wisdom dilempar ke sungai sehingga buku-buku tersebut
musnah karena tintana tercuci oleh air. Lalu, pada abad pertengahan terjadi
penerjemahan buku-buku lagi seperti buku karya Al-Khawaririzmi.
Persia memiliki kontribusi yang sangat besar dalam
perkembangan matematika. Banyak ilmuwan-ilmuwan matematika yang terlahir
disana, termasuk Al-Khawarizmi, Omar Khayayan, dan Sharaf Al-Din Al-Tusi.
Ketiga matematikawan muslim tersebut sangat berperan dalam memproklamirkan
teori-teori dalam matematika. Selain itu matematikawan muslim juga berhasil
mengembangakan sistem numeralia letak nilai desimal yang mencakup pecahan
desimal, menyusun studi aljabar dan mulai mempertimbangkan hubungan antara
aljabar dan geometri
Berikut adalah tokoh-tokoh matematikawan Persia:
1. Al-Khawarizmi
Al-Khawarizmi
lahir pada tahun 800 M di Persia. Ia adalah seseorang yang berhasil
memperkenalkan Aljabar. Istilah aljabar sendiri diambil dari judul buku yang
ditulisnya di Baghdad sekitar tahun 825 M yaitu Hisab Al-Jabr. Hisab Al-Jabr
merupakan karyanya dibidang matematika yang sangat terkenal dan penting.
2. Abu Wafa Muhammad Al-Buzjani
Abu
Wafa Muhammad Al-Buzjani merupakan ilmuwan muslim yang turut menyumbangkan
ide-idenya di bidang matematika. Beliau mengagas ide baru yaitu konstruksi
bangunan trigonometri yang hinggi kini masih snagat bermanfaat. Beliau juga yang
pertama kali menunjukan adanaya teori relatif segitiga parabola. Lalu beliau
juga yang mengembangkan metode baru tentang konstruksi segi empat serta
perbaikan nilai sinus 30 dengan memakai delapan desimal.
3. Omar Khayayam
Omar
Khayayam adalah penemu teori umum dari persamaan berderajat tiga. Beliau juga
mengembangkan persamaan aljabar polinomial berderajat tiga dan menyatakan bahwa
suatu persamaan berderajat tiga dapat memiliki 2 solusi. Beliau juga
memperkenalkan lebih dari dua puluh jenis persamaan kubik dan memberikan dua
cara alternatif dalam menyelesaikan persamaan derajat tiga.
4. Sharaf Al-Din A-Muhaffar ibn Muhammad ibn
Al-Muhaffar Al-Husi
Sharaf
Al-Din A-Muhaffar ibn Muhammad ibn Al-Muhaffar Al-Husi adalah matematikawan
yang menemukan konsep persamaan aljabar polinomial. Beliau mengajar berbagai
macam topik matematika. Beliau juga menulis beberpa makalah tentang Aljabar.
Beliau juga menemukan etode yang kemudian dinamai metode Ruffini Horner untuk menghampiri akar
persamaan kubik dan belaiau pula yang pertama kali menemukan turunan polinomial
kubik.
5. Al-Biruni
Al-Biruni
merupakan matematikawan yang karnyanya melebihi 120 buah buku. Al-Biruni lahir
sekitar tahun 973 M. Sumbnagan Al-Biruni dalam bidang matematika, antara lain:
Aritmatika, Bilangan irrasional, definisi aljabar, metode pemecahan penjumlahan
aljabar, geometri dan sudut segitiga.
6. Al-Khazin
Al-Khazin
merupakan seorang matematikawan muslim dari Persia. Ian menguasai bidang
astronomi dan teori bilangan. Beliau merupakan salah satu ilmuwan yang dibawa
ke Istana Ravy untuk mengukur arah miring ekliptika atau sudut dimana matahari
muncul untuk membuat garis khatulistiwa bumi. Belia dikatakan telah membuat
pengukuran menggunakan cincin sekitar 4 m.
Selanjutnya tentang Sejarah Perkembangan
Matematika Yunani,
Sejarah Perkembangan Matematika Yunani
Matematika
Yunani berkembang sekitar abad ke 6 SM sampai abad ke 5 M di sekitar pesisir
timur laut tengah. Pada perkembangan matematika Yunani, banyak matematikawan
Yunani yang tersebar ke berbagai daerah. Matematikawan Yunani pada masa itu
tersebar di sekitar laut tengah bagian timur. Sebelum matematika Yunani
berkembang, Yunani telah memiliki cikal bakal matematika. Sayangnya, cikal
bakal matematika Yunani tidak dapat di dokumentasikan karena cikal bakal
matematika Yunani berkembang pada abad ke 2 SM. Dalam pencapaian perkembangan
matematika Yunani, Matematika Yunani memberikan kontribusi ilmu-ilmu matematika
baru seperti gagasan-gagasan teori bilangan,
analisis matematika, matematika terapan, dan pencapaian kalkulus integral.
Selain
itu masih banyak ilmu-ilmu matematika yang ditemukan oleh matematikawan Yunani,
seperti:
1.
Theles
Theles merupakan matematikawan
Yunani pertama. Namun hanya sedikit yang dapat diketahui tentang kehidupan dan
karya-karya Theles. Meskipun demikian, Theles adalah orang pertama dari tujuh
pria bijak di Yunani. Konstribusi Theles dalam dunia matematika, Ia mampu
menyelesaikan soal-soal perhitungan ketinggian piramida dan jarak perahu dari
garis pantai menggunakan geometri dan Theles juga memiliki teorema yang bernama
Teorema Theles. Buni Teorema tersebut menyatakan bahwa sudut sentuh busur yang
dilukiskan di dalam setengah lingkaran adalah sudut siku-siku.
2.
Pythagoras
Tokoh penting lainnya setelah Theles
adalah Pythagoras. Dalam penelitiannya Pythagoras memiliki sebuah madzhab.
Madzhab tersebut diberi nama Madzhab Pythagoras. Madzhab ini menangani tentang
sifat-sifat wajar.Mazhab Pythagoras mmandang numerologi dan geometri sebagai
hal yang paling mendasar untuk memahami sifat-sifat semesta. Madzhab ini juga
digunaka untuk mengembangkan matematika tingkat lanjut, seperti penemuan
bilangan irrasional.
3.
Hippocratus
Hippocratus adalah seorang pedagang
yang tertarik untuk belajar geometri yang kemudian mengalami kesuksesan dalam
bidang matematika. Dalam penemuannya Hippocratus berhasil mengemukakan
teoremanya yaitu segmen-segmen yang sebangun dari lingkaran-lingkaran mempunyai
rasio yang sama dengan kuadrat-kuadrat alasnya. Hippocratus mendemonstrasikan
teoremannya dengan memperlihatkan bahwa luas dua lingkaran adalah berbanding
lurus dengan kuadrat diamter-diameternya.
4.
Eudoxus
Eudoxus berhasil memperkenalkan ilmu
baru dalam matematika. Ilmu baru tentang matmatika yang ia kenalkan tentang
perbandingan seharga. Eudoxus memberikan pengertian baru dan lebih akseptable
untuk perbandingan seharga. Kemudian ia menemukan aksioma baru yang biasanya
disebut dengan “Axiona Kontinuitas” yang merupakan basis untuk metode
penghausan (exhaustion), yang ekuivalen dengan integral kalkulus.
5.
Menaechmus
Menaechmus adalah salah satu murid
dari akademi Eudoxus. Dalam penemuannya, Menaechmus berhasil menemukan lagi
kurva-kurva baru yang dikenal dengan elips, parabola, dan hiperbola.
Sekian dari saya, semoga bermanfaat dan terimakasih.
Wassalamualaikum wr.wb.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar